Sabtu, 4 Julai 2015

Linangan Terakhir (Biarlah Pergi Demi Yang Baru)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


“Dengan nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang”

Assalammualaikum



Bila difikirkan semula, aku taklah begitu sempurna...untuk sempurnakan manusia lain. Aku bukalah hebat...untuk merendahkan orang lain dan aku bukanlah berharta untuk pakai...semua yang mereka pakai. Namun aku ada hati dan perasaan...ye, hati dimana inginkan ketenangan dan ketenteraman...mencari tujuan hidup ini.



Kita sedia maklum, proses kehidupan adalah sangat mencabar dan berperingkat...namun andai kata kita tidak dapat teruskan ke peringkat lain dan masih stay pada level yang sama, apa akan jadi pada diri kita? Adakah kita akan terus dibelengu dengan masalah yang sedia ada...Adakah kita terus dalam keadaan yang tertekan...ataupun kita terduduk dan berserah pada takdir?



Dimana diri kita..dimana perginya semangat yang diberi oleh mereka telah persiapkan diri kita,Seorang hamba yang kedut dimamah usia tangannya..yang telah sisih rambut kita selepas membersihkan diri, Tangan dimana telah jadikan kita kuat setelaah jatuh berlari...tangan yang masak masakan manis kegemaran kita...sepasang hati yang merindui kita disana. 


Ada masa itu kita tertanya...kenapa dengan kehidupan ini. Kenapa tak pernah berhenti dari terus menyakiti kita, kenapa terus himpit dan desak kita untuk terus dalam keadaan begini. adakah pertahan kita tidak kuat...mungkin. Ada masa itu aku nak yang dulu..merindui yang dulu, Sepasang baju dan seluar dan kasut hitam yang koyok sikit ditepinya...membawa buku menuju ke tempat untuk menentukan kehidupan ini...sekolah. Bila loceng berbunyi..larilah kaki ini menuju ke bas...dan pulang ke tempat dimana paling aman didunia ini...rumah...ibu. Yang penat tidur baring setelah berkerngat dikebun getah...mencari sesuap nasi untuk perut ini.




Mungkin keadaan...keadaan yang mengubah semua ini. Aku akui yang tak semua kekal...pasti berubah walaupun hati. Apa yang aku tahu...kita tak mampu untuk tentukan keadaan ini, masa hadapan yang kita sendiri tidak tahu apa akan terjadi...mungkin semua lengakp tapi kosong...mungkin kita ada bekalan tapi belum tentu cukup...mungkin kita hanya secebis, namun berisi. Apa2 boleh jadi...apa2 boleh berlaku. Dimana saat aku lupakan semua dan mulakan yang baru untuk linangan terakhir  ini...untuk dapat dan jadikannya terbaik, mengharapkan kesederhanaan didalam semua isi...ku mulakan untuk yang terakhir itu.




Tiada ulasan: